Postingan

GENERASI BERAS

Mata beras Mulut beras Perut beras Kotoran beras Otak beras Hati beras Tak beras tak makan Tak beras tak kenyang Tak ada beras sekarat Tak ada beras mati Bukan jagung tapi beras Bukan gandum tapi beras Bukan nasi tapi beras Bukan padi tapi beras Beras-beras menyumpat telinga Beras-beras menjejal mulut Sumarno, mei 2017

mencari mu

Gambar
aku mencari kamu diantara tumpukan-tumpukan batu diantara daun-daun yang jatuh diantara gemericik air dan semilir angin aku mencari mu
Aku adalah yang berharap kamu...

..

tidak begitu mengerti.. tangis ini kutahan membeku dalam diri.. mungkin kau kira aku meracau.. aku memang meracau.. lihatlah! jika mereka diberi mulut yang bisa bicara layaknya kita bukankah hanya jerit dan tangis yang akan kita dengar. tapi sayangnya tidak.. tangis mereka seperi tangisku.. ditahan membeku dalam diri.. mungkin kau kira aku meracau.. aku memang meracau.. meracau sejujur-jujurnya.. meracau sejadi jadinya

bayang - bayang

semunya tampak nyata, bayang-bayang itu menggerayangi tubuh, mematikan syaraf kepatutan menstimulus ketakutan bayang-bayang merusak pusat rasa bayang-bayang mengoyak pusat raga

MAWAR

Aku menatap langit - langit kamar malam ini berlahan mulai gelap dan menampakkan bayang - bayang wajahmu memacu degub jantung menjadi tak beraturan kupejamkan mata ini agar gelap menenggelamkan bayangmu.. namun semakin jelas dan detail wajah indahmu tergambar tersenyum menggoda mengacaukan aliran darah dalam tubuh kubuka mata ini tak kutemukan apapun disini realita kamar ini terpudar oleh bayangmu hingga hanya itu yang kudapati aku memutar otak dan hati agar realita kamar ini kembali seperti sedia kala semakin aku mencoba semakin detail bayang darimu mawar telah menancapkan duri dihatiku bukan duri untuk melukai adalah duri yang ditancapkan agar ia tak bisa lepas dari hati aku berhenti mencoba kubiarkan dirimu memasuki setiap inci dari hati yang telah tertancap durimu mungkin karena itu yang aku inginkan sebenarnya bahwa kau akan berada disampingku dalam realita hidupku.. surakarta, 26 februari 2016 sumarno
dia adalah bunga diantara rerumput, madu diantara candu,