GOTONG ROYONG



(oleh : Sumarno)
Sendal jepititu dipakainya, wajahnya terlihat segar, dengan celana kolor panjang dan kaos biru tua sesiku, topi biru tua pula dan cangkul ditangan kirinya. Pagi itu pak Guru sedang libur mengajar, pagi-pagi sekali dia bangun dan bergegas menuju rumah Lik Karman yang akhir-akhir ini sedang sibuk membangun rumah.
Memang sudah direncanakan beberapa hari yang lalu ketika sedang mengobrol bersama Pak Karso, Pakdhe Joko, dan Lik Sarjito, bahwa ketika pak guru nanti libur mereka akan bersama-sama membantu Lik Karman.

“Sekarang ini lho Pak, kog masyarakat itu sudah nggak ada yang  perduli lagi dengan tetangga, gotong-royong hilang, apalagi anak muda atau cah nom jaman sekarang ini, jelas-jelas mereka melihat orang tua kerja malah seglang-segleng lewat sambil pencat-pencet HP ngakak-ngakak sendiri. Apa di sekolah gak diajarkan tentang gotong –royong, sopan-santun dan yang lainnya to pak guru”. “Ya  diajarkan to pak” Pak Guru menjawab dengan kaget. “ Di sekolah itu nilai-nilai kepribadian, tingkah laku dan yang lainnya itu semua diajarkan Pak, dari perilaku bangun tidur sampai tidur lagi itu diajarkan, namun kembali lagi kepada penerapannya di keluarga dan dimasyarakat pak, meskipun di sekolah sudah diajarkan, tetapi di keluarga tidak mendukung dan tidak mengajarkan juga, ya percuma to pak, lha wong waktu anak itu lebih banyak di rumah dan di masyarakat.e” terang  Pak Guru.
“Benar pak, betul !. lha wong orang tua atau masyarakat  kitapun sekarang sudah begitu juga.e, ya akhirnya ditiru oleh anak muda jaman sekarang , meskipun itu tidak bisa dibenarkan” sahut Pakdhe Joko.
“ Lha…sekarang kan Lik Karmin  sedang mbangun rumah, mbok ya nanti kita bareng-bareng rewang , gotong-royong pak, agar kita bisa menjadi contoh dan juga menghidupkan kembali budaya gotong-royong yang sudah hilang ini pak, tapi juga jangan terus buat kesombongan pak, kita harus ikhlas membantu” kata Pak Guru
“ setuju….” Semua serentak berteriak.
“Ya bagus,  hari kamis saya libur ngajar, kita nanti kesana bareng-bareng ya…. Nanti saling ngampiri” lanjut Pak Guru.
Ya Pak….
Akhirnya kamis itu mereka  jadi membantu lik karmin mbangun rumah dan alhamdulilah ada beberapa warga juga yang tergugah hatinya untuk ikut gotong royong.

Komentar