Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016
berapa pelajar berkata " Jangan salahkan kami" para ilmuan berkata " ini karena global warming" para pejabat berkata " dunia ini sudah tua" para petani berkata " kita kurang sesajen" para ulama berkata " kita terlalu banyak dosa " dan sebagian orang berkata " kiamat sudah dekat" sebagian lagi berkata " tuhan murka pada manusia" lalu manakah yang benar untuk segala bencana alam yang kini sedang terjadi ?
kau membuatku sadar bahwa laki-laki perlu memahami perempuan begitu dalam dan lama untuk mendidik dirinya sendiri agar sungguh-sungguh bisa memberikan cinta yang kokoh..

Muhammad Jusuf Kalla

Gambar
jusuf kalla   J usuf kalla dalam WPAP, karya ini merupakan salah satu dari beberapa karya saya mengenai orang -orang yang menjadi inspirator dalam hidup saya, karya  ini saya beri judul "Jusuf Kalla si Ucup dari Watampone ". seribu kisah inspiratif yang saya temukan dalam buku yang berjudul "athirah" tentang bagaimana kisah seorang Ucup bersama Emma nya beserta kehidupan keluarganya.  

GOTONG ROYONG

(oleh : Sumarno) Sendal jepititu dipakainya, wajahnya terlihat segar, dengan celana kolor panjang dan kaos biru tua sesiku, topi biru tua pula dan cangkul ditangan kirinya. Pagi itu pak Guru sedang libur mengajar, pagi-pagi sekali dia bangun dan bergegas menuju rumah Lik Karman yang akhir-akhir ini sedang sibuk membangun rumah. Memang sudah direncanakan beberapa hari yang lalu ketika sedang mengobrol bersama Pak Karso, Pakdhe Joko, dan Lik Sarjito, bahwa ketika pak guru nanti libur mereka akan bersama-sama membantu Lik Karman.

bayang - bayang

semunya tampak nyata, bayang-bayang itu menggerayangi tubuh, mematikan syaraf kepatutan menstimulus ketakutan bayang-bayang merusak pusat rasa bayang-bayang mengoyak pusat raga

punggung menjauh hilang

seketika kilatan bening diwajahnya menghilang memudar bersama senja mengring punggung menjauh hilang langkahnya terseok beriring air mata meninggalkan mata hujan meninggalkan awan bibir menjadi pilu bergidik bukan karena angin kaku bukan karena beku aku mulai kacau tak karuan, meracau dalam diam besama punggung yang mulai hilang diiring mata yang semakin kehilangan air mata

Prof. Dr. Ravik Karsidi . M.S

Gambar
ravik krasidi Prof. Dr. Ravik Karsidi M.S merupakan rektor universitas negeri sebelas maret, kalima beliau dalam beberapa kutipannya baik di blog atau media sosial lainnya  "Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan", adalah kalimat yang selama ini kupercayai kebenarannya dan selalu memotifasi diri untuk selalu berusaha hingga menjadi apa yang kita pikirkan

AYO KUMPUL

Sore setelah dari ngobrol di teras, pak guru sedang jalan-jalan bersama purwanto dan juga p.parji menyusuri jalan di sekitar kampung. " monggo mas guru" salah seorang warga dengan tas besar yang sedang dibawanya. begitulah warga sekitar menyebut pak karsidi dengan sebutan " mas guru" , mungkin karena beliau dulu menjadi guru dalam usia yang masih muda, sehingga meskipun sekarang sudah memiliki tiga anak tetap saja di panggil dengan sebutan itu. " monggo pak, badhe tindak pundi pak? tanya pak guru " badhe budal mrantau pak guru, badhe teng njakarta" " walah pak, kan seminggu maleh sampun bakdo tho pak , kog malah budhal mrantau, mboten bakdonan kalih keluarga.?" "hehehe.... inggih pak, mangke kan saget telponan pak," bapak itu tersenyum sambil menjabat tangan mereka bertiga. mereka bertiga hanya bisa membalas dengan senyum yang hanya sedikit.. " kog ya mau bakdo malah sami budhal mrantau to!.. kemarin mas t

bayang - bayang

semunya tampak nyata, bayang-bayang itu menggerayangi tubuh, mematikan syaraf kepatutan menstimulus ketakutan bayang-bayang merusak pusat rasa bayang-bayang mengoyak pusat raga

MANUNGGAL

Jika kau bintang Aku bintang Jika kau bulan Aku bulan Jika kau matahari Aku matahari Jika kau langit Aku langit Jika kau laut Aku laut Jika kau pantai Aku pantai Jika kau bunga Aku bunga Jika kau lebah Aku lebah Kau tidak perlu takut kehilanganku seperti aku yang tak pernah takut kehilanganmu Karena kita adalah satu, manunggal dalam kasih suci dan abadi

masih

Malam rasi bintang layang-layangku Sudah lama kita tak saling bertatapan berdua Aku dan kamu Saling bertatapan dengan mata berbinar penuh ambisi Rasi bintang layang-layangku kenapa kau tampak murung apa kau sedang ketakutan jika sinarmu tak terlihat olehku karena lampu-lampu yang ada di bawah sini memang sinarnya agak menyilaukan dan membuatku sulit untuk melihat keindahanmu seperti dulu rasi bintang layang-layangku tak usah kau takut dan meredup apa kau tak ingat dengan janji kita bersama waktu itu tentang pernyataan-pernyataan gila kia waktu itu peganglah semua itu rasi bintang layang-layang ku akupun memegangnya dan tak mungkin aku akan melepaskannya janji tentang harapan dan cita-cita rasi bintang layang-layang ku maaf aku tak bisa menemanimu lama-lama malam ini aku harus segera memjamkan mata ku sampai esok pagi saat aku harus berusaha menepati janji kita berdua 00:38 20 april 2015

Rasi Bintang Layang - Layang

Malam Gerimis…… Dan kau tak nampakkan dirimu Mendung malam… Itu yang menjadi penghalang Sebenarnya Aku ingin berdua denganmu Berdialog mengenai sebuah mimpi Rasi bintang layang-layang Teman seorang kecil Rasi bintang layang-layang Masihkah kau percaya padaku Pada mimpi yang aku ucapkan tatkala aku tepat berada didepanmu Aku harap ya Rasi bintang layang-layang Ingatkan aku jika aku mulai lupa pada mimpi itu Dan sampaikan pada-Nya Mudahkanlah jalanku untuk mencapai mimpi itu Rasi bintang layang-layang Mungkin memang malam ini kita tak bisa bertatap mata Dan sekarang mata ku pun sudah amat lelah Mungkin akan segera ku pejamkan Tolong sampaikan pada-Nya Aku ingin mimpi indah meraih semua mimpi yang sudah kuberi tahu padamu Surakarta, 25 april 2015 00:46